Surat Dari Tuhan
Sebuah renungan untuk anda yang merasa telah sukses baik dalam bisnis maupun dalam bekerja, atapun malah belum merasakan sukses sama sekali dalam hidup anda, baik dalam berbisnis maupun dalam bekerja. Bila anda sudah sukses dalam hidup tidak ada salahnya anda renungkan kembali kesuksesan anda itu dari mana datangnya apakah hanya murni dari hasil kegigihan anda berusaha atau dari pihak lain, namun bila anda merasa anda belum sukses dan masih sering merasakan yang namanya putus asa, ataupun stress ataupun, anda malah punya pendapat bahwa doa anda belum pernah di kabulkan oleh Tuhan.
Artikel ini semoga dapat membantu saya secara pribadi dan saya berharap juga bisa membantu anda dalam menyikapai kehidupan di dunia ini baik dalam keseharian, bisnis maupun bekerja. Surat dari Allah SWT
Saat kau bangun di pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada-KU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapat-KU atau bersyukur kapada-KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin. Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja ataupun sibuk di depan layar computer. AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahuakan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapa-KU, tetapi engkau terlalu sibuk.
Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU melihat engkau menggerakan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara kepada-KU tetapi engkau berlari ke telephone, dan memelephone seorang teman untuk mendegarkan gossip terbaru. AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanme AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepada-KU. Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepada-KU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu.
Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut nama-KU dengan lembut sebelum mereka menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya. Yah, tidak apa apa masih ada waktu tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepada-KU, meskipun saat engkau pulang ke rumahmu, kelihatannya seakan akan banyak hal yang harus engkau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, AKU tidak tahu apakah engkau suka menonton TV atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yang di tampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu, tetapi kembali engkau tidak berbicara kepada-KU. Saat tidur KU-pikir engkau merasa lelah.
Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, engkau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatah katapun engkau meyebut nama-KU. Tidak apa apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih lama dari yang engkau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sanagat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, DO’A, PIKIRAN atau UCAPAN SYUKUR dari hatimu. Baiklah, engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini engkau akan memberi-KU sedikit waktu untuk menyapa-KU.
Tapi yang AKU tunggu…..ah, tak juga engkau menyapa-KU. Dari detik ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam, hingga hari berganti lagi, engkau masih mengacuhkan AKU. Tak ada sepatah kata, tak ada ucapan DO’A, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepada-KU. Apakah salah-KU padamu? Rizki yang AKU limpahkan, kesehatan yang AKU berikan, harta yang AKU relakan, makanan yang AKU hidangkan, anak anak yang AKU rahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepada-KU?. Percayakah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa-KU, memohon perlindungan-KU, dan bersujud menghadap-KU. Yang selalu menyertaimu setiap saat, ALLAH SWT
Artikel ini saya ambil dari email internal perusahaan tempat saya bekerja, Kamis 14 Mei 2009 yang di kirimkan oleh seseorang di kantor pusat, namun saya tidak tahu siapa pengirim awalnya. Namun saya sangat berterimakasih atas semua ini yang membuat saya mengigil ketika membaca di depan komputer dan masih duduk tepekur di meja kerja saya, karena merasa bahwa selam ini saya masih begitu naif dengan segala anugerah dan karunia dari-Nya.
Jika anda berkenan silahkan sebarkan surat ini kepada otang yang anda kasihi sebagai sebuah obat dan pengingat bahwa kita bisa begini karena ada yang mengasihi pula, Dialah Sang Maha Segala Maha Pencipta Alam semesta, Allah AWT.
Di tulis ulang oleh Muklis Purwanto di Blog Bisnis Muklis Sekian coretan daei BBM semoga ada hikmah yang selalu bisa di ambil dan mohon maaf bila ada sesuatu yang kurang berkenan di hati.
Regards,
Muklis Purwanto
Artikel ini semoga dapat membantu saya secara pribadi dan saya berharap juga bisa membantu anda dalam menyikapai kehidupan di dunia ini baik dalam keseharian, bisnis maupun bekerja. Surat dari Allah SWT
Saat kau bangun di pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada-KU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapat-KU atau bersyukur kapada-KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin. Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja ataupun sibuk di depan layar computer. AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahuakan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapa-KU, tetapi engkau terlalu sibuk.
Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU melihat engkau menggerakan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara kepada-KU tetapi engkau berlari ke telephone, dan memelephone seorang teman untuk mendegarkan gossip terbaru. AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanme AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepada-KU. Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepada-KU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu.
Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut nama-KU dengan lembut sebelum mereka menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya. Yah, tidak apa apa masih ada waktu tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepada-KU, meskipun saat engkau pulang ke rumahmu, kelihatannya seakan akan banyak hal yang harus engkau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, AKU tidak tahu apakah engkau suka menonton TV atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yang di tampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu, tetapi kembali engkau tidak berbicara kepada-KU. Saat tidur KU-pikir engkau merasa lelah.
Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, engkau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatah katapun engkau meyebut nama-KU. Tidak apa apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih lama dari yang engkau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sanagat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, DO’A, PIKIRAN atau UCAPAN SYUKUR dari hatimu. Baiklah, engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini engkau akan memberi-KU sedikit waktu untuk menyapa-KU.
Tapi yang AKU tunggu…..ah, tak juga engkau menyapa-KU. Dari detik ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam, hingga hari berganti lagi, engkau masih mengacuhkan AKU. Tak ada sepatah kata, tak ada ucapan DO’A, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepada-KU. Apakah salah-KU padamu? Rizki yang AKU limpahkan, kesehatan yang AKU berikan, harta yang AKU relakan, makanan yang AKU hidangkan, anak anak yang AKU rahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepada-KU?. Percayakah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa-KU, memohon perlindungan-KU, dan bersujud menghadap-KU. Yang selalu menyertaimu setiap saat, ALLAH SWT
Artikel ini saya ambil dari email internal perusahaan tempat saya bekerja, Kamis 14 Mei 2009 yang di kirimkan oleh seseorang di kantor pusat, namun saya tidak tahu siapa pengirim awalnya. Namun saya sangat berterimakasih atas semua ini yang membuat saya mengigil ketika membaca di depan komputer dan masih duduk tepekur di meja kerja saya, karena merasa bahwa selam ini saya masih begitu naif dengan segala anugerah dan karunia dari-Nya.
Jika anda berkenan silahkan sebarkan surat ini kepada otang yang anda kasihi sebagai sebuah obat dan pengingat bahwa kita bisa begini karena ada yang mengasihi pula, Dialah Sang Maha Segala Maha Pencipta Alam semesta, Allah AWT.
Di tulis ulang oleh Muklis Purwanto di Blog Bisnis Muklis Sekian coretan daei BBM semoga ada hikmah yang selalu bisa di ambil dan mohon maaf bila ada sesuatu yang kurang berkenan di hati.
Regards,
Muklis Purwanto
0 comments: